Hubungan antara Indeks Kerentanan Seismik dan Rasio Kerusakan pada Satuan Bentuklahan di Zona Graben Bantul Yogyakarta
3
Citation
0
Reference
0
Related Paper
Citation Trend
Abstract:
Gempa Bantul 27 Mei 2006 (M=6,4) menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa
sangat besar di zona Graben Bantul, Yogyakarta. Timbulnya kerusakan akibat gempa dengan
sebaran yang tidak merata sangat menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan menganalisis
hubungan antara indeks kerentanan seismik, shear-strain ground, dan rasio kerusakan pada
setiap satuan bentuklahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial dengan satuan
bentuklahan sebagai satuan analisis. Teknik pengambilan data mikrotremor menggunakan
proportional purposive sampling. Analisis data mikrotremor menggunakan Metode
Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
indeks kerentanan seismik 1,0 - 23,21 tersebar pada satuan bentuklahan Dataran
Fluviovulkanik Merapi Muda, Dataran Kaki Vulkanik Merapi Muda, Lereng Kaki Koluvial
Perbukitan Baturagung, Kompleks Beting Gisik dan Gumukpasir, dan Dataran Fluviomarin.
Indeks kerentanan seismik kurang dari 1,0 terdapat pada seluruh satuan bentuklahan
perbukitan struktural, seperti satuan bentuklahan Perbukitan Struktural Formasi Sentolo,
Perbukitan Struktural Nglanggran, Perbukitan Struktural Kebo, Butak, dan Semilir. Nilai ratarata ground shear-strain paling besar terdapat pada satuan bentuklahan Dataran
Fluviovulkanik Merapi Muda (γ=3.402×10-6) sedangkan rata-rata ground shear-strain paling
kecil terdapat pada satuan bentuklahan Perbukitan Struktural Formasi Sentolo (γ=36×10-6).
Nilai rasio kerusakan paling besar terjadi pada satuan bentuklahan Dataran Fluviovulkanik
Merapi Muda (R=75,3%), dan rasio kerusakan rumah paling kecil terjadi pada satuan
bentuklahan Perbukitan Struktural Formasi Sentolo (R=12,0%). Karakteristik indeks
kerentanan seismik berdasarkan mikrotremor, ground shear-strain, dan rasio kerusakan
berubah mengikuti satuan bentuklahan. Persebaran kerusakan akibat gempa Bantul 27 Mei
2006 yang terkonsentrasi di zona Graben Bantul merupakan fenomena efek tapak local (local
site effect) akibat tingginya nilai indeks kerentanan seismik pada Dataran Fluviovulkanik
Merapi Muda dan Dataran Kaki Vulkanik Merapi Muda.
Kata kunci: indeks kerentanan seismik, ground shear-strain, rasio kerusakan, satuan
bentuklahan, graben, HVSRCite